Membangun Kesadaran Mental Health dalam Keluarga: Rumah Zakat Gelar Seminar Online Eksklusif

 

Sarah F. Fathoni menerangkan materi Membangun Kesadaran Mental Health dalam Keluarga

Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan mental dalam keluarga, Rumah Zakat bersama Adaro Foundation menyelenggarakan Seminar Online Eksklusif bertajuk "Membangun Kesadaran Mental Health dalam Keluarga". Acara ini menghadirkan Sarah F. Fathoni, M.Psi., Psikolog (CHt) sebagai narasumber, seorang psikolog profesional dari Klinik Edelweiss Health Care Group. Seminar ini dimoderatori oleh Muhammad Afif Aminudien dari Adaro Foundation.  

Disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Rumah Zakat, seminar ini menjadi wadah edukasi bagi masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan mental di lingkungan keluarga.  

Dalam pemaparannya Sarah F. Fathoni menjelaskan bahwa kesehatan mental merupakan aspek yang tak terpisahkan dari kesejahteraan keluarga. Ia menekankan bahwa keluarga adalah lingkungan pertama yang berpengaruh terhadap perkembangan psikologis seseorang, terutama anak-anak.  

"Kesehatan mental yang baik dalam keluarga akan menciptakan hubungan yang harmonis dan mendukung perkembangan individu yang lebih sehat secara emosional," ungkap Sarah.  

Ia juga menyoroti bahwa banyak keluarga yang masih mengabaikan kesehatan mental karena kurangnya pemahaman dan masih adanya stigma negatif terhadap isu ini. Oleh karena itu, seminar ini bertujuan untuk membuka wawasan masyarakat agar lebih peduli terhadap kesejahteraan psikologis anggota keluarga.  

Salah satu poin utama dalam seminar ini adalah bagaimana mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan mental pada anggota keluarga. Sarah F. Fathonimenjelaskan beberapa indikasi yang perlu diwaspadai, antara lain, perubahan perilaku secara drastis, seperti mudah marah atau menarik diri dari lingkungan sosial, gangguan tidur, baik itu insomnia atau tidur berlebihan, penurunan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disukai, serta kesulitan berkonsentrasi dan mengalami kecemasan berlebihan.  

Menurutnya, ketika tanda-tanda ini muncul, penting bagi keluarga untuk segera melakukan pendekatan yang tepat dengan komunikasi terbuka dan penuh empati.  

Dalam seminar ini, Sarah F. Fathoni juga membagikan beberapa strategi untuk menciptakan lingkungan keluarga yang sehat secara mental, di antaranya, meningkatkan kualitas komunikasi, keluarga harus membiasakan komunikasi yang terbuka dan tidak menghakimi, sehingga setiap anggota merasa nyaman untuk berbagi perasaan dan masalah yang dihadapi, membangun dukungan emosional, memberikan dukungan emosional yang konsisten, seperti mendengarkan dengan empati dan menunjukkan kasih sayang, dapat membantu anggota keluarga merasa lebih aman dan diterima, menciptakan rutinitas yang sehat, keseimbangan antara aktivitas fisik, rekreasi, dan istirahat yang cukup akan membantu menjaga kesehatan mental secara keseluruhan,menjadi contoh dalam mengelola emosi, Orang tua dan anggota keluarga dewasa harus menjadi role model dalam mengelola emosi dengan bijak, sehingga anak-anak dapat meniru pola yang positif dalam menghadapi tekanan.  

Dalam era digital, akses terhadap informasi tentang kesehatan mental menjadi lebih mudah. Namun, Sarah F. Fathoni mengingatkan bahwa keluarga harus bijak dalam menyaring informasi yang didapat dari internet.  

"Pilih sumber informasi yang terpercaya, seperti psikolog profesional atau lembaga yang kredibel dalam bidang kesehatan mental," tegasnya.

Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mengakses layanan kesehatan mental secara daring, seperti sesi konsultasi online dengan psikolog atau aplikasi yang membantu mengelola stres dan kecemasan.  

Seminar ini mendapatkan respon positif dari peserta yang mengikuti acara melalui kanal YouTube Rumah Zakat. Banyak yang merasa mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana membangun kesadaran kesehatan mental dalam keluarga.